Sejarah Nasi Grombyang Pemalang

Asal – usul Nasi Grombyang, Makanan Khas Pemalang 


Asal-Usul Nasi Grombyang:
  Nasi grombyang merupakan salah satu makanan khas dari Pemalang yang sudah menjadi warisan budaya. Makanan ini terdiri dari nasi putih dan daging sapi atau daging kerbau yang dimasak dengan bumbu rempah. 
Nama nasi grombyang diambil dari bahasa Pemalang. Grombyang artinya mengapung di permukaan atau bergoyang – goyang. Makanan khas ini diberi nama grombyang karena disajikan dengan takaran kuah yang lebih banyak dibandingkan dengan nasinya sehingga nasi akan mengapung dan bergoyang – goyang.
Jika nasi grombyang dibawa dengan nampan, kuah yang melimpah akan bergoyang hingga hampir meluap atau tumpah. Dengan demikian, makanan khas tersebut diberi nama nasi grombyang.
Nasi grombyang konon sudah ada sejak tahun 1960-an. Penjual nasi grombyang pada masa itu berjualan dengan cara berkeliling kampung. Namun seiring berjalannya waktu karena banyak diminati, warung nasi grombyang mulai bermunculan.

Bayangkan di tengah cuaca panas maupun dingin makan Nasi Grombyang yang masih hangat. Potongan daging yang menyumbul ke permukaan dan taburan daun bawang yang menggoda, sangat nikmat. Pertama mencoba kuahnya yang berwarna hitam ternyata memiliki rasa seperti kuah rawon, dan kedua mencoba potongan dagingnya begitu terasa lembut. Disamping semangkok Nasi Grombyang, juga disajikan sate daging kerbau/sapi dengan ukuran sangat lebar.

Harga seporsi untuk Kuliner Pemalang Nasi Grombyang pada umumnya adalah Rp 14.000. Untuk sate kerbau/sapi pelengkapnya cukup Rp 3.000 saja. Harga ini tidak tetap, artinya akan terupdate seiring berjalannya waktu dan harga sembako

Resep Grombyang:

Bahan:
- 1 kg tetelan daging sapi atau kerbau
- 2 liter air
- 1/2 buah kelapa parut

Bumbu tumis:
- 2 batang serai
- 1 jempol lengkuas
- 5 lembar daun jeruk
- 3 lembar daun salam
- 2 sdm taoco
- 50 gram gula merah
- Garam secukupnya
- Kaldu jamur secukupnya
- Minyak goreng secukupnya

Bumbu halus:
- 7 siung bawang putih
- 11 siung bawang merah
- 5 butir kemiri sangrai
- 2 ruas kunyit sangrai
- 1 ruas jahe sangrai
- 1 sdt ketumbar
- 1/2 sdt merica
- 5 butir kluwek, rendam air panas

Bahan Pelengkap:

- Daun bawang iris
- Bawang goreng
- Jeruk nipis
- Kerupuk udang
- Sambal

Cara Membuat:

1.  Pertama cuci tetelan daging hingga bersih

2. Setelah itu rebus selama lima menit lalu angkat dan buang air rebusannya

3. Lalu potong daging tetelan sesuai selera dan rebus kembali dengan 2 liter air

4. Haluskan seluruh bumbu halus dengan blender

5. Panaskan wajan dan minyak

6. Tumis bumbu halus tadi dengan sedikit minyak sampai harum dan matang

7. Geprek serai dan lengkuas, setelah itu masukkan ke dalam tumisan bersama daun jeruk dan daun salam

8. Masak bumbu tumis hingga harum

9. Masukkan bumbu tumis ke dalam rebusan daging

10. Tambahkan kelapa parut, tauco, gula merah, garam, serta kaldu bubuk secukupnya

11.  Masak hingga daging empuk dan air menyusut

12. Ketika air sudah menyusut, tambahkan air secukupnya lalu didihkan kembali

13. Koreksi rasa

14.  Angkat dan sajikan

15. Untuk penyajiannya, tuangkan kuah pada mangkuk lalu beri taburan irisan daun bawang, bawang goreng, serta perasan jeruk nipis.

[https://pemalang.inews.id/read/93399/asal-usul-nasi-grombyang-makanan-khas-pemalang-yang-menjadi-warisan-budaya]
Iqbal Nur Iman (Smk Muhammadiyah Ulujami)