Mengenal Perpustakaan Digital


Ketika ditanya tentang perpustakaan, kebanyakan orang selalu membayangkan ruang yang sunyi, terisolasi, dan kuno. Namun, ketika dirujuk dalam istilah digital, ini sepenuhnya bertentangan. Kesannya lebih kekinian, lebih maju, dan modern.

Jika kedua istilah tersebut digabungkan, lalu apa yang terjadi? Apakah kesan yang muncul itu kekinian dan erat kaitannya dengan pola kehidupan di masa depan, atau masih kuno? Lebih baik untuk memiliki pemahaman sebelumnya tentang definisi digital dan perpustakaan sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

Undang-undang Indonesia yang mengatur tentang perpustakaan mendefinisikan perpustakaan sebagai lembaga yang bertugas mencatat dan mencetak berbagai macam pengetahuan. Sistem manajemen dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna atau intelektual melalui berbagai interaksi dan metode komunikasi pengetahuan.

Selain itu, perpustakaan dapat diibaratkan sebagai bangunan atau ruangan yang digunakan untuk menyimpan buku dan jenis terbitan lainnya yang disimpan dengan cara tertentu agar dapat dibaca secara bebas dan tidak diperjualbelikan.

Melanjutkan kata `digital’, sebagian dari sinyal selalu muncul terputus-putus dan biasanya ditafsirkan sebagai sinyal yang mirip dengan pulsa. Bagian atas dianggap sebagai 1, dan bagian bawah dianggap sebagai 0. Kemudian, jika dikaitkan dengan konteks tertentu, digital berarti sesuatu yang berkaitan dengan angka dalam sistem penghitungan tertentu atau terkait dengan masalah penomoran.

Pengertian perpustakaan digital yang merupakan contoh teknologi informasi yang dapat digunakan untuk memperoleh, menyimpan, dan mendistribusikan informasi ilmiah digital.

Pada tahun 1945, seorang spesialis bernama Vannevar Bush pertama kali mengusulkan pendirian perpustakaan digital. Fungsi utama perpustakaan mulai diotomatisasi dengan menggunakan teknologi yang lebih baru, khususnya komputer, beberapa dekade kemudian, pada tahun 1980. Namun, saat itu hanya dapat disediakan oleh organisasi dan institusi besar.

Sekitar tahun 1990, masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mulai berkembang dan mengenal penerapan manajemen perpustakaan modern. Semua koleksi perpustakaan kini lebih mudah diakses oleh masyarakat Indonesia, khususnya akademisi.

Selain itu mayoritas perguruan tinggi negeri dan swasta ternama di Indonesia sudah memiliki perpustakaan digital sendiri. Faktanya, sejumlah lembaga pendidikan telah berhasil menggabungkan sistem digital ke dalam perpustakaan mereka sendiri.

Selain itu, banyak lembaga swadaya masyarakat yang tertarik untuk mendirikan perpustakaan digital karena banyak manfaatnya. Bisa dibilang, gagasan ini berkembang pesat di Indonesia

( https://qwords.com/blog/perpustakaan-digital/ )

Rahmah Yuni Hasanah ( SMK MUHAMMADIYAH ULUJAMI )